Kamis, 02 Juni 2016

Pojok Nuansa : Feature RW 22



RW
Dua Hurup Penuh Harap


Malam itu, disudut sebuah acara yasinan. Seorang  laki-laki merasa menjadi pusat perhatian jamaah pengajian. Ustad yang memimpin acara menyebut-nyebut nama lelaki tersebut sembari mendoakan.  agar lelaki tersebut  menjadi Ketua RW dilingkungannya.


Dengan kekhusuan do’a-do’a yang mengalir dari bibir ibu-ibu majlis ta’lim, menjadi cerita awal betapa ada satu harapan yang terpancar dari wajah-wajah mereka.

Dengan menghela nafas panjang, sang lelaki coba mengalihkan perhatian dengan meneguk air gelas mineral yang ada didepannya. 

Tersirat jelas  keengganan diwajahnya untuk menerima keinginan warga, karena fikirnya masih banyak orang  pintar dan mumpuni yang layak menduduki jabatan tersebut. Namun sesekali dia menatap wajah penuh harap dari mereka,  menjadikan energi tersendiri yang mendorong dia membulatkan tekad memenuhi keinginan mereka.

Keesokan harinya, Panitia mendatangi kembali sang ketua RT (dimana jabatan tersebut masih melekat disandang oleh dirinya), bahwa acara pemilihan RW diundur sesuai keinginan warga   dan panitia kembali memberi peluang bila masih ada masyarakat yang masih mau mendaftar.

Diambilnya formulir tersebut, dia konsultasi dengan beberapa tokoh masyarakat dan para Ketua DKM yang ada dilingkungan RW tersebut. Mereka semua memberi dukungan dan doa termasuk beberapa masukan yang menjadikan energi tersendiri baginya.

Bahkan terngiang kata-kata  ketua pemilihan yang menyatakan bila pemilihan tetap dilanjutkan dengan calon yang “tidak aspiratif”, ada beberapa warga siap memboikot tak mau menyalurkan aspirasinya. Semakin mematangkan niatnya untuk mencoba mencalonkan diri.

Dan betul  ketika pemilihan digelar, ternyata mayoritas pemilih menjatuhkan pilihannya kepada sang ketua RT yang mempunyai slogan “Genah, Merenah, Tumaninah "tersebut. Maka tak ayal dia didaulat menjadi ketua RW yang baru.

Sambutan pertama yang dia berikan, mengutip ceramah Ust. Ridwan Fadilah bahwa Khalifah  Umar bin Khatab r.a begitu menerima jabatan Amirul Mukminin beliau mengucapkan “ Innalillahi Wa Inailaihi Roji’un”  dan itu pula yang diucapkan oleh sang Ketua RW terpilih. Segala sesuatu datangnya dari Allah SWT dan kembali kepadaNya. 

Beliau melanjutkan bahwa kemenangan tersebut bukan kemenangan pribadi, tetapi kemenangan masyarakat komplek Taman Cileunyi yang telah melewati proses demokrasi pemilihan RW yang telah ditunggu-tunggu selama setahun lebih.

Begitu banyak harapan yang diberikan oleh seluruh warga, sehingga dibutuhkan kerja keras untuk membenahi tatanan masyarakat yang lebih baik dari periode sebelumnya.

Apalah artinya seorang ketua RW, bila tidak didukung “All Out” oleh segenap lapisan masyarakat. Dia berharap seluruh elemen masyarakat RW.22 Taman Cileunyi, bahu-membahu dalam mewujudkan lingkungan masyarakat Taman Cileunyi yang “Genah, Merenah, Tumaninah”.

Tidak ada komentar: